HPK taruh disini
Gempa dan Tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah menjadi luka tersendiri bagi masyarakat indonesia.
Belum lupa ingatan kejadian gempa yang menimpa lombok kini masyarakat palu yang merasakan musibah gempa dan tsunami yang begitu dahsyat.
Akibat kejadian itu pun rumah porak-poranda, fasilitas umum banyak yang rusak, bangunan-bangunan di lokasi kejadian pun sudah tak berbentuk lagi bahkan ada rumah yang sampai bergeser posisinya karena fenomena alam atau disebut Likuifaksi.
Hingga Rabu (3/10/2018) pukul 13.00 WIB BNPB mencatat sebanyak 1.407 orang meninggal dunia serta 2.549 luka berat dan harus dirawat dirumah sakit.
Dari kejadian tersebut beberapa masyarakat yang selamat menuturkan kalau saat kejadian tak mendengar peringatan tsunami lantas mereka hanya mendengar orang berteriak 'air..air'.
Dan tak mengira yang datang yakni air laut dengan gelombang dan kecepatan yang tak biasa.
Kepala BMKG | Sumber Gambar : Tribunnews.com
Ternyata ada sosok yang membuat nyawa masyarakat sulewesi tengah melayang ia adalah Dwikorita Karnawati yang mana menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dirinya dianggap lalai saat mendeteksi adanya gempa dan tsunami yang akan terjadi di palu dan sekitarnya.
Akibatnya dirinya pun diminta mundur dari jabatannya oleh anggota Komisi V DPR RI, Anthon Sihombing usai rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR RI.
“Saya dengan tegas meminta agar Kepala BMKG lebih terhormat kalau mengundurkan diri," ujar Anthon Sihombing.
Ucapan itu ia lontarkan lantaran sang Kepala BMKG telah melakukan kesalahan yang sangat fatal ditambah lagi informasi yang diberikan BMKG sangat simpang siur.
"Di samping itu juga, statement-statement yang diberikan dilontarkan oleh Kepala BMKG ini sangat simpang siur atau sangat berlainan dengan realita." tambahnya.
"Padahal sebagai pemimpin, seharusnya dia dapat melaporkan kondisi yang sejelas-jelasnya,” jelasnya ketika ditemui Parlementaria di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (03/10/2018).
Menurut sobat pantaskah kepala BMKG disalahkan dan diminta mundur? mengingat secanggih-canggihnya alat untuk memprediksi kejadian alam pasti ada saja yang tak bisa diprediksi.
Baca Sumber
Kode Iklan 300x250
Belum lupa ingatan kejadian gempa yang menimpa lombok kini masyarakat palu yang merasakan musibah gempa dan tsunami yang begitu dahsyat.
Akibat kejadian itu pun rumah porak-poranda, fasilitas umum banyak yang rusak, bangunan-bangunan di lokasi kejadian pun sudah tak berbentuk lagi bahkan ada rumah yang sampai bergeser posisinya karena fenomena alam atau disebut Likuifaksi.
Hingga Rabu (3/10/2018) pukul 13.00 WIB BNPB mencatat sebanyak 1.407 orang meninggal dunia serta 2.549 luka berat dan harus dirawat dirumah sakit.
Dari kejadian tersebut beberapa masyarakat yang selamat menuturkan kalau saat kejadian tak mendengar peringatan tsunami lantas mereka hanya mendengar orang berteriak 'air..air'.
Dan tak mengira yang datang yakni air laut dengan gelombang dan kecepatan yang tak biasa.
Kepala BMKG | Sumber Gambar : Tribunnews.com
Ternyata ada sosok yang membuat nyawa masyarakat sulewesi tengah melayang ia adalah Dwikorita Karnawati yang mana menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dirinya dianggap lalai saat mendeteksi adanya gempa dan tsunami yang akan terjadi di palu dan sekitarnya.
Akibatnya dirinya pun diminta mundur dari jabatannya oleh anggota Komisi V DPR RI, Anthon Sihombing usai rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR RI.
“Saya dengan tegas meminta agar Kepala BMKG lebih terhormat kalau mengundurkan diri," ujar Anthon Sihombing.
Ucapan itu ia lontarkan lantaran sang Kepala BMKG telah melakukan kesalahan yang sangat fatal ditambah lagi informasi yang diberikan BMKG sangat simpang siur.
"Di samping itu juga, statement-statement yang diberikan dilontarkan oleh Kepala BMKG ini sangat simpang siur atau sangat berlainan dengan realita." tambahnya.
"Padahal sebagai pemimpin, seharusnya dia dapat melaporkan kondisi yang sejelas-jelasnya,” jelasnya ketika ditemui Parlementaria di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (03/10/2018).
Menurut sobat pantaskah kepala BMKG disalahkan dan diminta mundur? mengingat secanggih-canggihnya alat untuk memprediksi kejadian alam pasti ada saja yang tak bisa diprediksi.
Baca Sumber